Kakao Bantu Kurangi Penurunan Daya Ingat
A
A
A
JAKARTA - Penunan daya ingat akibat usia kadang tak bisa dihindari. Tapi, penemuan terbaru ini memberikan sedikit pencerahan bagi mereka yang mengalaminya dengan bantuan kakao. Penemuan terbaru menyebutkan, ada senyawa alamiah dalam kakao, teh dan sejumlah sayuran yang bisa membantu mengatasi penurunan daya ingat terkait usia.
Senyawa itu meningkatkan konektivitas dan aliran darah di bagian otak yang penting dalam ingatan. Kajian yang dipublikasikan di Nature Neuroscience itu menemukan bahwa senyawa itu, flavanols mampu membalikkan penurunan daya ingat pada orang dewasa yang mulai menua.
Dengan menggunakan pemindai otak dan uji memori, kajian terakhir yang disusun berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa flavanols yang diekstrak dari biji kakao memperbaiki koneksi saraf di dentate gyrus, bagian otak yang terlibat dalam formasi ingatan, tikus.
Tapi, jangan terburu-buru mengonsumsi cokelat secara berlebihan. Para periset juga memperingatkan senyawa yang ditemukan di kakao hanya sejumlah kecil di dalam snack cokelat rata-rata dibandingkan dengan jumlah yang digunakan di kajian itu. Jadi, melahap cokelat dengan dalih kesehatan dan meningkatkan daya ingat bisa jadi bumerang.
“Itu akan membuat banyak orang bahagia tapi juga akan membuat mereka jadi tidak sehat,” ujar Scott Small, seorang guru besar neurologi dan direktur Alzheimer's Disease Research Centre di Taub Institute di Columbia University Medical Centre, yang dilansir Sydney Morning Herald.
Small menyatakan, yang lebih penting lagi adalah kajian baru itu menawarkan bukti langsung pertama bahwa daya ingat menurun bersamaan dengan bertambahnya umur karena perubahan di dentate gyrus, yang berada di kawasan hipokampus.
Kajian itu juga menawarkan bukti bahwa diet dan gaya hidup sehat yang meningkatkan aliran darah ke otak bisa memperlambat atau membalik penurunan daya ingat terkait usia.
Kajian itu melibatkan 37 subjek sehat yang berusia 50—69 tahun. Berdasarkan basis acak, mereka diberikan diet tinggi flavanols dengan mengonsumsi 900 mg per hari atau diet rendah flavanols dengan mengonsumsi 10 mg per hari. Pemindaian otak, yang mengukur volume darah di dentate gyrus dan uji memori dipakai untuk mengevaluasi efek diet itu. Menurut Small, snack cokelat biasa berisi sekitar 40 mg flavanols.
Para periset menyatakan, kalau ada orang memiliki memori tipikal orang berusia 60 tahun pada awal kajian, tiga bulan setelahnya, rata-rata, memori orang itu akan berfungsi seperti orang berusia 30 atau 40 tahun.
Senyawa itu meningkatkan konektivitas dan aliran darah di bagian otak yang penting dalam ingatan. Kajian yang dipublikasikan di Nature Neuroscience itu menemukan bahwa senyawa itu, flavanols mampu membalikkan penurunan daya ingat pada orang dewasa yang mulai menua.
Dengan menggunakan pemindai otak dan uji memori, kajian terakhir yang disusun berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa flavanols yang diekstrak dari biji kakao memperbaiki koneksi saraf di dentate gyrus, bagian otak yang terlibat dalam formasi ingatan, tikus.
Tapi, jangan terburu-buru mengonsumsi cokelat secara berlebihan. Para periset juga memperingatkan senyawa yang ditemukan di kakao hanya sejumlah kecil di dalam snack cokelat rata-rata dibandingkan dengan jumlah yang digunakan di kajian itu. Jadi, melahap cokelat dengan dalih kesehatan dan meningkatkan daya ingat bisa jadi bumerang.
“Itu akan membuat banyak orang bahagia tapi juga akan membuat mereka jadi tidak sehat,” ujar Scott Small, seorang guru besar neurologi dan direktur Alzheimer's Disease Research Centre di Taub Institute di Columbia University Medical Centre, yang dilansir Sydney Morning Herald.
Small menyatakan, yang lebih penting lagi adalah kajian baru itu menawarkan bukti langsung pertama bahwa daya ingat menurun bersamaan dengan bertambahnya umur karena perubahan di dentate gyrus, yang berada di kawasan hipokampus.
Kajian itu juga menawarkan bukti bahwa diet dan gaya hidup sehat yang meningkatkan aliran darah ke otak bisa memperlambat atau membalik penurunan daya ingat terkait usia.
Kajian itu melibatkan 37 subjek sehat yang berusia 50—69 tahun. Berdasarkan basis acak, mereka diberikan diet tinggi flavanols dengan mengonsumsi 900 mg per hari atau diet rendah flavanols dengan mengonsumsi 10 mg per hari. Pemindaian otak, yang mengukur volume darah di dentate gyrus dan uji memori dipakai untuk mengevaluasi efek diet itu. Menurut Small, snack cokelat biasa berisi sekitar 40 mg flavanols.
Para periset menyatakan, kalau ada orang memiliki memori tipikal orang berusia 60 tahun pada awal kajian, tiga bulan setelahnya, rata-rata, memori orang itu akan berfungsi seperti orang berusia 30 atau 40 tahun.
(hyk)